Sunday, November 18, 2018

Jangan persulit hiburan kami!

Semenjak kejadian 2016 alu pasca kerusuhan GBK bulan Juni itu, menonton pertandingan sepak bola khususnya Persija di Jakarta itu amat teramat sulit, mulai dari izin pertandingan, bahkan hingga ke tiket pertandingan. Masalah itu bermula ketika Persija berhomebase di Stadion Patriot Bekasi, kapasitas yang sangat kecil bukan tidak mungkin semua nya di babat habis termasuk jatah tiket. Jalan keluarnya, mereka yang mengucap dirinya mencintai Persija di wajibkan membuat kartu anggota, agar semua terdata, untuk mendapatkan sebuah tiket di Stadion Patriot Bekasi, maka diharuskan untuk membuat Kartu anggota, juga berguna untuk mengantisipasi agar kejadian serupa di GBK lalu tidak terjadi lagi, supaya terdata yang mana oknum atau tidak.

Akan tetapi, Disni saya tidak akan lebih jauh membahas tentang bagaimana keharusan mereka membuat kartu anggota, karena sebelumnya, saya juga adalah anggota resmi dari salah satu korwil di bilangan Jakarta timur, namun batas waktu kartu tersebut sudah habis dan saya tidak memperpanjangnya, yang harus kalian ketahui disni hanya ingin membahas bagaimana sulitnya mendapatkan tiket pertandingan Persija belakangan ini.

Harga temen :

Sulitnya mendapatkan tiket, kartu sakti yang mungkin kami andalkan adalah meminta kepada salah satu temen yang memang berkecimpung di dalam organisasi, kami bertaruh harapan disana agar dapat menonton Persija langsung distadion, namun yang kami terima adalah? Harga tertera jauh lebih tinggi dari yang kami harapkan. Dengan adanya harga teman, membuat harga tiket yang awalnya 50rb menjadi 60rb dengan embel-embel 10rb nya untuk kas.


No bus no ticket :

Salah satu slogan yang membuat saya cukup emosi, kenapa? Memangnya yang tidak ikut bus/ jalan sendiri tidak ada hak untuk mendapatkan tiket? Saya pernah menanyakan kepada salah satu teman juga yang lainnya untuk mendapatkan tiket apa syaratnya? No bus no ticket, menurut saya ini adalah diskriminasi kecil dari organisasi yang bobrok. Tidak semua nyatanya yang ngebus itu selalu bertiket, kenapa mereka selalu mencari massa saat pertandingan away untuk memenuhi Kouta bus nya? Sedangkan saat pertandingan home mereka menutup diri, angkuh!

Ticket online di monopoli calo lagi & HTM melambung tinggi :

Besok (20/11/2018) adalah kembalinya Persija bermarkas di SUGBK, Senayan Jakarta. Banyak oknum yang memanfaatkan untuk menyambung hidupnya, seperti benalu yang tidak tahu diri.. memanfaatkan waktu comeback ke GBK dan rindu tribun serta hari libur nasional, harga tiket melambung tinggi seperti yang tertera di pamflet pengumuman di seluruh sosmed, inovasi licik itu berlanjut mendistribusikan tiket via online, yang nyatanya baru sekejap release, server langsung nge-hang , dan tiba-tiba quantity cek tiket tersebut seketika habis? Secepat itukah? Apa mungkin itu permainan mereka? Ah semoga saja pemikiran jelek saya saat ini tidak terjadi.

Kembalikan lah loket asli di stadion, entah itu Patriot maupun GBK, yang secara logika nya saat kembali ke GBK sudah seharusnya loket itu di buka karena kapasitasnya lebih jauh besar dibandingkan Patriot, apa lagi yang membuat kalian takut untuk membuka loket tiket di stadion? Bukan kah itu lebih sederhana menjual tiket tersebut daripada harus pindah ke tangan yang salah?
Saya rindu rindu dan rindu loket tiket di buka di dekat area stadion, karna disana tidak ada kecemasan dalam difikiran saya untuk tidak menjadi korban monopoli tiket.

Dulu, ketika ingin menonton Persija , sangat antusias apalagi ketika bertanding di home, datang ke stadion, tinggal mengantri tiket di loket masing-masing, tapi saya lebih suka membeli loket di hall basket GBK , tidak ada harga tiket yang melambung tinggi, bahkan dulu ada terobosan baru dari manajemen untuk tiket Pelajar yang harganya seharga 15rb sekelas GBK, dengan menggunakan kartu pelajar kalian bisa mendapatkan tiket itu, lalu sekarang?

 satu point' yang saya ambil:

Sebobrok - bobroknya Persija dan sebobrok-bobrok nya kinerja Panpel Persija di masa lampau, tidak pernah sesulit ini mendapatkan tiket untuk menonton Persija bertanding di kandang sendiri.

Boikot, adalah cara untuk memutus monopoli tiket itu, dan itu sudah saya lakukan beberapa waktu ini.

Semoga harapan saya, Persija tetap juara tahun ini dan tidak dapat karma, karna banyak dari sebagian "mereka" yang memakan uang saudaranya sendiri untuk bertahan hidup

Sekian

No comments:

Post a Comment

Maka, kau harus Maluku untuk mencintaiku

 Oleh temanku, Rahmat Hidayat Madubun (Sombanussa) Pagi ketika aku terbangun, ketika pintu terbuka,jendela terbuka, aku masih tekun merindui...