Monday, November 24, 2025

Persija, melumpuhkan logika!

"Dari waktu kewaktu cintaku padamu, tak-akan pernah berubah, walau arah rintangan datang menghadang, ku kan tetap setia padamu. Darat laut udara telah ku lalui, berkeliling menemanimu, karena diri ini telah berjanji, Kau takkan pernah sendiri."  Lagu Economy Class karya milik bang tata (vokalis idola) menemani perjalanan awaydays kala itu.





Dalam beberapa waktu bulan ini, Persija Jakarta melakukan pertandingan dalam kurung waktu kurang lebih 3 bulan bermain di luar Jakarta. Dengan 5 partai tandang dan 2 partai kandang yang digelar di Solo sebagai homebase sementara dikarenakan lapangan di sekitar Jakarta belum dapat digunakan dengan satu dan lain hal. 5 pertandingan tandang tersebut meliputi: Makassar, Samarinda, Surabaya, Madura hingga Malang. Jika dikalkulasikan, ada sebanyak 7 pertandingan Persija Jakarta yang di gelar di luar Jakarta, lucunya banyak yang berargumen bahwa 7 pertandingan ini disematkan sebagai "Awaydays Marathon" karena terlalu panjang untuk pertandingan di luar kandang itu sendiri.


Dalam 7 partai marathon diluar kandang tersebut, Persija berhasil meraih 5 pertandingan dengan hasil kemenangan. 5 sebagai tamu, 2 sebagai tuan rumah yang bermain di stadion Manahan Solo.


Uniknya, dalam 7 pertandingan marathon tersebut dukungan para the Jakmania selaku pendukung Persija Jakarta tak pernah habis sampai pada pertandingan tadi malam di Stadion Manahan Solo melawan Persik, mereka selalu saja ada dan hadir dengan kapasitas ruang massa yang banyak untuk datang ke stadion, meskipun jarak begitu jauh dan berbenturan dengan waktu, tenaga maupun materi itu sendiri.


Persija melumpuhkan logika itu benar adanya bagi sebagian orang yang masih mengkultuskan bahwa "Sepak Bola adalah agama kedua" dalam prakterknya dilapangan, ada beberapa fans yang berusaha terus tetap berada dalam lingkungan mendukung Persija dimanapun berada, seperti contohnya pada partai marathon 3 bulan ini. Ada beberapa teman, saudara, abang-abangan yang berusaha hadir mendukung Persija dengan cara berbeda, ada yang menjual barang dressing milik koleksian pribadinya, cuti kerja berbulan-bulan dengan alasan mendukung Persija, menggadai BPKB motor pribadinya, putus dengan pacarnya katena tak dapat izin, bertengkar dengan istri dirumah, resign kerja demi bisa ikut tour, bahkan hingga menyesuaikan waktu tetap terus mendukung Persija dimanapun tanpa berbenturan dengan pekerjaan namun harus sering kali mengejar waktu pemberangkatan kepulangan kereta api ataupun pesawat dari Stadion secara terburu-buru agar tak delay/ketingggalan, itu semua dilakukan demi mendukung Persija dimanapun berada.

Bahkan jika saya kemarin masih ingat, ada obrolan singkat teman saya ketika bercerita bagaimana ia mendukung Persija diluar Jakarta dengan cara diluar Logika, bayangkan saja, dia merelakan Surat BPKB motor milik pribadinya ke pusat pegadaian hanya untuk mendapatkan materi yang bisa dipakai mendukung Persija ke luar kota pada tahun 2017, teman saya tersebut bernama Ryandika salah satu anggota dari the Jakmania korwil X-Malank. Ia bercerita, hasil menggadai surat BPKB tersebut di serahkan untuk mendaftarkan dirinya dan anggotanya ke pendaftaran tour tandang kala itu, sangat begitu di luar logika.


Romantisme sepak bola bagi kami seperti diluar prediksi. Bagi kami, sepak bola di Jakarta adalah hiburan nomor satu yang tak bisa dilewatkan. Diluar capeknya kami bekerja, antrian kemacetan setiap hari dijalan, kesumpekan dan kepenatan tatanan kota yang tak kunjung usai, segala problem yang selalu kita jumpai tiap hari, itu akan terbayar lunas apabila kami menikmati sepak bola secara utuh.


Dear Persija, kembali lah kerumah.

Ada rindu yang sampai hari ini belum terbalas dengan pertemuan yang terlaksana pada nanti tanggal dua puluh delapan bulan sebelas.


Akhir kata,

Setiap semua perjuangan yang dilakukan akan ada hal yang diharapkan yaitu Persija Juara.


Sebab katanya, Cinta itu harus di-utara kan

No comments:

Post a Comment

Persija, melumpuhkan logika!

"Dari waktu kewaktu cintaku padamu, tak-akan pernah berubah, walau arah rintangan datang menghadang, ku kan tetap setia padamu. Darat l...