Semua biasa saja,
Rutinitas itu awalnya sama seperti hari hari biasanya, tak ada firasat yang membumbui hari ini.
Semua tak bakal ada akibat tanpa ada sebab, tapi entahlah kehendak Tuhan siapa yg tahu.
Hari ini saya merasa paling rapuh, hari ini adalah hari paling sakit yg pernah saya alamin.
Sore itu,
Jam 3 sore sebelum match Indonesia vs Timor Leste , saya hendak menyantap sebuah nasi dengan telor dadar buatan mamah tercinta.
Ketika hendak menyantap, tiba tiba ada suara gemuruh dari luar rumah yang memekikkan telinga untuk segera bergegas keluar.
Ternyata, gemuruh itu datang dari timbulnya si jago merah yg menghantam, mencabik cabik seisi rumah depan rumah saya, dan itu perlahan merembet kedalam rumah saya.
Perlahan semua saya atasi sendirian, tapi apa daya kehendak Tuhan kita tak bisa mengalahkan.
Ya Tuhan, saya tidak tega melihat si jago merah itu memalap rumah saya, kamar saya, dapur saya, ruang tamu saya, dan barang barang berharga didalam rumah saya.
Hari itu , diatas rumah bagaikan neraka yang jahat.
Tuhan, mungkin kami semua mulai lupa.
Mungkin kami semua mulai bosan
Dan selalu bangga dengan dosa dosa
Jika memang ini teguran, ataupun hadiah dari kamu..
Saya, keluarga saya , sepenuh hati berusaha menelan pil pahit ini.
Semoga , saya dan keluarga diberi ketabahan dan kesabaran untuk menatap hari berikutnya..
Tertanda 20 Agustus 2017
Tragedi si jago merah, untuk pertama kalinya kebonpala terbakar
Sekian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Maka, kau harus Maluku untuk mencintaiku
Oleh temanku, Rahmat Hidayat Madubun (Sombanussa) Pagi ketika aku terbangun, ketika pintu terbuka,jendela terbuka, aku masih tekun merindui...
-
Pukul 3 pagi, jumat di oktober awal dini hari setelah usai pulang kerja dan mengantar kekasih tersayang kerumahnya di dekat daerah Mampang,...
-
Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai politik sangat kuat, mungkin di beberapa negara pula sama, namun pada prakteknya, politik di ...
No comments:
Post a Comment