Hari itu adalah hari yang saya nantikan, hari bersejarah yang sangat membanggakan untuk diri saya , teman dekat saya dan keluarga saya tentunya.
Dimana hari itu adalah debut saya pertama di tim ini, tim yang telah lama saya idamkan sejak saya duduk dikelas sekolah dasar, tim dimana banyak talenta talenta muda dan legenda sepak bola sepanjang sejarah Indonesia.
Satu hal yang paling saya banggakan dari tim ini adalah, karena saya lahir dan tinggal di sebuah tempat dimana tim ini berada, dan apalagi ketika saya berhasil membela tim daerah saya sendiri.
Ialah Persija, kesatuan sebuah tim dari sepak bola Jakarta yang sangat amat bersejarah dengan segala prestasinya dan nama besarnya, tim yang selalu menyumbang banyak pemain untuk salah satu kekuatan timnas Indonesia.
Hari itu saya menuju sebuah stadion gelora bung Karno dengan beberapa teman dan senior saya dengan sebuah bus warna oranye dengan bermotifkan tulisan "Persija" disamping dan gambar macan didepan serta nama "Jakmania" dibelakang bus tersebut.
Hari itu, saya adalah anak muda dari semua pemain Persija yang naik kasta dari tim junior, sebelumnya sudah ada nama Daryono dan beberapa nama pemain muda yang terbit lebih dulu di tim ini.
Tim sudah bergegas sampai di stadion, tampak chants nyanyian dari beberapa Jakmania yang menyambut kedatangan kita distadion gelora bung Karno mewarnai hari itu .
Tibalah kami semua di stadion dan bergegas masuk ke ruang ganti pemain, terlihat semua pemain bergegas untuk bersiap untuk melakukan stretching sebelum pertandingan dimulai.
Sebelum pemain stretching, saya dipanggil oleh coach teco untuk berdiskusi sebentar, tampaknya hari ini saya akan dimainkan lewat bangku cadangan terlebih dahulu.
Sambung coach teco , langsung memberikan info starting line up XI untuk pertandingan hari ini.
Pemain pun keluar stadion, lalu menyapa ribuan suporternya yang malam ini telah memadati stadion, lalu kita pun bersama sama menyanyikan sebuah Anthem kebanggaan yaitu "Persija menyatukan kita semua" .
Saya gugup, untuk pertama kalinya dalam hidup saya merasakan atmosfer yang lebih dari biasanya mungkin karena saya kali ini pertama kali menjadi bagian tim dari persija, juga karena sebelumnya saya hanya bisa mendengar, melihat , bernyanyi dan mengekspresikan semua itu lewat tribun pembatas, iya saya hanyalah sebuah fans Persija !
Akhirnya , pemain pun sudah melakukan pemanasan, saya dan beberapa kawan senior saya di tim ini kembali memasuki ruang ganti untuk mempersiapkan diri untuk tampil pada pertandingan malam ini .
Malam ini, stadion gelora bung Karno akan menjadi saksi pertandingan antara kedua kesebelasan yang sama sama mempunyai sejarah panjang, yaitu antara Persija vs Persib .
Persija sendiri menurunkan skuat terbaiknya dengan Andritany di posisi penjaga gawang, Ismed Sofyan wing back kanan, Pacheco dan Maman di full back, bule di wing back kiri, ramdani, Hargianto dan Rohit Chand Dilini tengah, sementara depan tersisa nama sebuah Bambang Pamungkas , Reinaldo Elias dan bruno.
Persib pun tak mau kalah, mereka juga menurunkan skuat terbaiknya saat ini.
Sementara di skuad cadangan Persija terdapat nama Daryono, Umay , Arthur, Novri, Sutanto , pandi , serta nama saya sendiri, pemain debutan dari junior yang telah naik pangkat.
Pluit dibunyikan wasit asal Malang memimpin laga bigmatch ini.
Persija melakukan serangan awal dengan beberapa kali, dan Persib pun tak mau kalah.
Menit 11 Persija mendapatkan peluang tendangan bebas usai Hargianto dilanggar oleh hariono persis disamping luar garis kotak pinalti, terus Dangan bebas untuk Persija diberikan oleh wasit.
Sang algojo terlihat adanya Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan yang akan bersiap siap, dan ternyata tendangan bebas itu diambil oleh sang kapten, Bambang! Bola tembakannya hampir saja merobek gawang Made, dengan satu tangan Made menepis tendangan tersebut dan membuat Persija mengambil sepak pojok.
Kami semua yang berada di bangku cadangan hampir saja menyambut goal dari Bambang, sayang tembakannya masih bisa ditepis kiper Persib, terutama saya orang yang paling histeris ketika hampir goal.
Pertandingan berjalan sengit, kedua tim pun jual beri serangan , belum ada goal tercipta hingga menyisakan additional time 1 menit yang diberikan oleh asisten wasit.
Coach teco lalu memanggil saya untuk segera melakukan pemanasan , karena ada signal baik bahwa babak kedua saya akan dimasukan oleh coach teco.
Dengan semangat anak muda pun menggema , saya melihat berapa menjanjikan nya Jakmania pada saat itu, merinding membuat saya bisa lebih merasakan bangga dalam diri memakai sebuah Jersey dilambangkan Monas didada ini.
"Fokus.. fokus!!!" Teriak coach Mustaqim assisten coach teco meneriaki saya dengan suara tegasnya, saya pun lalu mengangguk lalu menurutinya kemauan coach, karena saat ini saya bukan sedang berada di tribun sana, saat ini saya memang benar benar sudah menjadi pemain dari Persija.
Babak kedua telah dimulai, kedua kesebelasan sudah memasuki lapangan, saya pun sudah bersiap untuk memberikan sinyal ketemuan senior saya bahwa malam ini saya akan masuk menggantikan Hargianto yang tampak sedang cidera karna tadi diteckel oleh hariono.
Asisten wasit pun mengangkat papan penampil nomor pergantian pemain, saat itu terlihat nomor 18 akan digantikan nomor 96, iya 96 nomor punggung saya malam itu yang diberikan oleh coach teco !
Hariganto pun keluar dengan diiringi applause dari ribuan thejak mania, dan saya pun masuk untuk melakukan sebuah debut pertama kali saya.
Sebelum masuk, badan saya lemas merinding dan tidak banyak yang dipikirkan, tapi itu semua saya kesampingkan karena hari ini adalah debut saya dimana saya dituntut untuk lebih fokus.
Mungkin, beberapa Jakmania bahkan semua hari itu belum tau nama saya, iya seorang anak baru yang asing bagi sebagian pecinta Persija .
Pergantian kedua, masuk novri menggantikan Bambang Pamungkas.
Pertandingan pun berjalan menarik, keras dan penuh dramatis hingga waktu menunjukan menit 70 skor masih kuat sama imbang .
Saat menit 72an, Persija melakukan serangan balik yang dimotori oleh Rohit Chand dan Ramdani, lalu passing ke Novri Setiawan, norvri dengan semangat tanpa padam berlari dari sayap kanan lalu umpan crosing kearah kotak pinalti Persib, disana ada Reinaldo Elias dan bruno, bola pun dijangkau oleh Reinaldo lalu dengan kepala plontosnya Reinaldo mengarahkan bola itu kegawang persib Bandung, namun sayang.. lagi lagi Made bermain apik malam ini, bola berhasil dia amankan keluar kotak pinalti.
Setelah bola keluar kotak pinalti, lalu bola tersebut tepat kedalam pelukan kaki saya yang berdiri ditengah luar kotak pinalti Persib yang saat itu ruang sangat kosong, tanpa ampun dan bammmmmmmm!!! Bola bergulir masuk kepojok kanan gawang Made.. skor berubah 1-0 untuk Persija yang berhasil dicetak oleh saya, anak muda yang melakukan debutnya malam ini
Seluruh Jakmania gegap gempita merayakan goal tersebut, juga saya yang berselebrasi berlebihan dengan menghampiri ke arah Utara gawang Persib Bandung.
Disana saya merasakan ada yang menetes selain keringat, yaitu air mata bercampur suka! Saya merayakan goal tersebut, dimana sebelumnya saya hanya bisa menunggu merayakan goal tersebut di sebuah tempat yang sakral bernamakan tribun ..
Terlihat beberapa pemain Persija merayakan, ada yang memeluk saya ada juga yang mengeplak kepala saya mungkin karena saya dianggap masih junior Haha.
Luapan emosi saya malam itu besar selain berhasil mencetak goal, karena saya mencetak goal kegawang rival, Persib !
Semua the Jak mania bergemuruh sambil menyanyikan lagu "ayo macan pantang mundur"
Skor pun 1-0, sampai menyisakan 1 menit waktu normal, dan terlihat asisten wasit memberi aba aba akan memberikan waktu additional time.
Semakin malam, semakin bersuka cita karena dikit lagi 3 point' digenggam kita semua.
3 menit tambahan waktu yang diberikan oleh asisten wasit tidak dapat dimanfaatkan banyak oleh pemain Persib, dan Pluit panjang mengakhiri pertandingan tersebut , Persija berhasil mengamankan 3 point' kandangnya dengan mengalahkan rival besarnya, Persib.
Saya langsung berlari , kembali untuk merayakan kemenangan ini. Terlihat sebuah isyarat jempol dari coach teco yang membuat saya merasa kepala saya besar hahaha .
Saat saya berlari menuju stand Jakmania, saya terpeleset dan terjatuh.. lalu tiba tiba membuka mata saya dari sebuah tempat karena..
Ini hanya mimpi saya semata di tengah hari bolong saja.. wkwkwk
(bermimpi itu jangan tanggung tanggung, karena kalau kamu tak bisa menggapai itu lewat realita, masih ada mimpi yang membuat kita tersenyum, jangan takut untuk bermimpi)
(Jangan pernah berhenti bermimpi, karena suatu saat mimpi kalian akan terwujud. -bepe20)
Sekian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Maka, kau harus Maluku untuk mencintaiku
Oleh temanku, Rahmat Hidayat Madubun (Sombanussa) Pagi ketika aku terbangun, ketika pintu terbuka,jendela terbuka, aku masih tekun merindui...
-
Pukul 3 pagi, jumat di oktober awal dini hari setelah usai pulang kerja dan mengantar kekasih tersayang kerumahnya di dekat daerah Mampang,...
-
Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai politik sangat kuat, mungkin di beberapa negara pula sama, namun pada prakteknya, politik di ...
No comments:
Post a Comment