Seorang teman pernah berkata "Jangan pernah tinggalin Persija, apapun keadaannya" saat ketika saya dan teman yang lainnya sedang ngalor ngidul membicarakan Sep-Nas di sebuah pelataran Hall basket saat itu. Entah ada angin apa dan abis makan apa teman saya bisa berbicara seperti itu. Singkat cerita, perkataan teman tersebut ternyata menjadi sebuah realita ketika tahun 2013/2014 Persija mengalami krisis financial. Mulai dari dualisme kepengurusan, gaji telat, hingga manajemen yang bobrok membeli pemain seperti beli kucing dalam kardus yang membuat Persija menjadi penghuni tetap Juru kunci hingga akhir putaran pertama.
Lagi lagi perkataan teman saya itu dianggap begitu benar, Ketika yang lain memilih untuk pergi meninggalkan Persija saat permainan yang kurang baik, Justru lewat perkataan teman saya lah yang membuat saya sadar bahwa saya harus tetap disini dan jangan sampai pernah meninggalkan apapun keadaanny
Saya akan berusaha tetap stand by bernyanyi dan berdiri 90 menit lebih walaupun saya tahu saat itu hasil nya akan minor untuk saya, sulit untuk dirasakan dan pahit untuk dikenang.
Tapi setelah melewati fase pahit tersebut, saya merasakan apa itu nikmatnya Juara untuk yang kedua
kalinya
19-09-2019
Hari ini, ditanggal yang cantik tapi tidak dengan suasana nya.. Lagi lagi perkataan teman saya yang telah di ucapkan beberapa tahun silam kembali terngiang - ngiang ditelinga, ditengah hasil minor yang diraih Persija pada musim ini. Perkataan tersebut tentunya tidak asing ditelinga saya, dan membuat saya berfikir kembali.
Persija baru saja menerima kekalahan kandang kedua dan kekalahan ke 6 sepanjang Liga 1 2019 , dimana Bali united berhasil melengserkan Jabatan yang dipegang Julio Banueloz, selaku Pelatih Persija.
Hasil yang membuat tentunya sebagian Jakmania kecewa untuk kedua kalinya sepanjang masa kepeminpinan Ferry Paulus selaku President Club.
Disini saya hanya ingin membenarkan, Lagi lagi perkataan sorang teman beberapa tahun silam, Tapi untuk saat ini, akan ada sedikit revisi mungkin dari saya. Revisi nya itu ketika tahun ini saya gagal menemani tim kebanggan saya kemanapun atau minimal selalu nonton saat match day di kandang, Saya meminta maaf kaarena saya tidak bisa menemani nya seperti beberapa silam.
Tapi , Percayalah.. Kemanapun kau melangkah akan ada banyak doa yang saya selipkan ketika di penghujung sholat untuk kebangkitan kebanggan saya ini.
Ayo bangkit Persija..
Berhentilah untuk menggoblok-goblokan pemain, Karena pelatihnya sudah out, tugas kita sekarang adalah menyemangati dan memberikan support kepada tim agar tetap kompak. Jangan pernah menghitung untung rugi, Karena ketika kalian mempermasalahkan untung rugi, Dukungan kalian tidak lah murni (Kutipan Ayi Beutik) , Ayo kita sama sama lagi!
Kalau bukan karena Persija, mana mau saya cinta sepak bola Indonesia
Kita pernah sama - sama lewati fase lebih sulit dari ini, ketika yang lain lebih memilih pergi, kami dan mereka yang menetap di beberapa Curva lain nya tetap lantang berdiri, meski hasil minor yang diraih, Percayalah Persija, Cinta ini takkan pernah pudar walau kau tak lagi garang
Ayo Bangkit, Sayang!
No comments:
Post a Comment