Adalah anak ingusan yang berumur kurang lebih 4 tahun yang baru bisa membaca dan sesekali menyanyikan lagu "sebuah kisah klasik" dengan terbata - bata milik band fenomenal dari Jogjakarta kala itu, ya Sheila on 7 .
Disuatu siang hari, anak ingusan itu mempunyai rencana untuk berkunjung ke sebuah tempat yang pada dasarnya adalah sebuah stadion sederhana milik klub Jakarta didaerahnya Menteng Jakarta pusat, dengan digendong ayahnya untuk menyaksikan sebuah latihan sepak bola disana .
Dari kejadian itu, anak ingusan itu kini mengenal apa itu sepak bola walau sesekali hanya bisa mengatakan "tendang" dan "golin" saja .
Singkat cerita, anak itu kini bertambah satu tahun lebih tua Haha. Rencana nya siang ini juga dia akan menyaksikan final sepak bola liga Indonesia 2001 (17 Oktober 2001) yang mempertemukan Persija vs PSM di stadion Senayan Jakarta .
Semenjak kejadian dikenalkan dengan sepak bola, anak itu kini menyukai tim asal Jakarta, walau ayahnya yang memperkenalkannya itu menyukai klub asal makassar, PSM Makassar tapi tidak dijadikan soal oleh keduanya .
Berangkatlah ayah dan anak ingusan itu kestadion dengan izin awal kepada istri nya hendak jalan jalan malam menghibur anak ingusan nya itu yang sedang rewel, pungkas nya untuk mengelabui istrinya yang tidak suka anaknya dibawa untuk menonton sepak bola .
Dan tibalah mereka keduanya distadion .
Seperti biasa, ayah dari anak ingusan itu membeli 2 buah tiket untuk dirinya dan anak ingusan nya itu. Lalu membeli minum dan makanan untuk dibawa kedalam stadion megah se-Asia tenggara itu .
Singkat cerita, akhirnya Persija mampu mengalahkan kegagahan dari PSM Makassar. Persija mampu sebagai juara saat tahun itu, dan sang anak ingusan itu turut bahagia, walau usianya hanya baru 5 tahun tapi sampai sekarang anak itu terus mengingatnya.
Anak ingusan itu adalah saya sendiri, sosok pemuda yang kini berusia 21 tahun.
Tidak terasa, semuanya sudah berlalu. Bocah ingusan itu kini semakin mengerti apa itu sepak bola, bagaimana cara dimainkannya, bagaimana cara didukungnya dari segala hal mulai pemain bahkan ke fansnya .
17 tahun sudah saya mengenal sepak bola dan Persija berkat ayah .
1 trofi Ligina 2001, 1 trofi piala sultan hasanal Bolkiah, juara 1 bangyos cup 2003, Runner up Ligina 2004/05, dan Copa Indonesia 2004, Juara 3 Copa Indonesia 2007, Juara 3 ISL 2010 bahkan peringkat 18 ISL 2014 hampir degradasi saya pun pernah merasakan.
Berkat ayah, saya bisa mengerti semuanya
Saya berterima kasih kepada ayah saya, karna dia saya dan dia kini gila, bola !
Sekiam
No comments:
Post a Comment