Saturday, February 18, 2017

Kekhilafan kecil

Malam itu tepat pukul 20.00 terjadi perdebatan kecil antara anak laki laki yang dicintai dengan nya.

Perdebatan itu hanyalah sebuah kesalahpahaman antara dua belah pihak yang berseteru, anak laki itu memberi penjelasan A , sementara dia menjelaskan penjelasan B.

Mereka berdua salah mengartikan sebuah kalimat, entah siapa yang benar dan pada dasarnya pepatah yang mengatakan "orang tua selalu benar" itu memang terealisasikan malam itu.

Perdebatan sepele itu akhirnya menuju puncak, wanita yang mencintai anak laki-lakinya dengan sepenuh hati tersebut perlahan-lahan meneteskan air matanya, berusaha keras untuk menjelaskan kepada anak laki yang dicintainya itu adalah sebuah kebenaran.

Mungkin, emosi yang kalap, otak yang kosong dan hitam membuat anak tersebut bersikukuh kepada pendiriannya, bahwa dia tidak salah dan wanita yang dia cintai nya itu lah yang salah.

Akhirnya, dengan setengah hati yang keras, pikiran kacau dan otak yang gelap, anak laki itu meninggalkan wanita tersebut dengan yang lainnya, dia rela pergi untuk tidak menjadi manusia yang dituntut selalu salah didalam rumah.

Maafkan anakmu ini mah, saya mungkin yang salah dengar, saya mungkin yang salah, saya terpaksa meninggalkan semuanya disini, maafkan saya telah membuat hati mamah hancur, dan membuat air mata yang indah itu turun, sekali lagi saya minta maaf. Mungkin atas kejadian ini, saya bisa berfikir lebih jauh lagi tentang rasanya mengalahkan sikap egois, emosi dan merasa selalu benar. Biarkan saya sementara disini, ditempat persembunyian saya untuk menenangkan diri dan mengevaluasi nya.

Selamanya, saya sayang kamu, Mamahku :')

*tulisan ini atas inisiatif hati kecil saya untuk mamah*

No comments:

Post a Comment

Maka, kau harus Maluku untuk mencintaiku

 Oleh temanku, Rahmat Hidayat Madubun (Sombanussa) Pagi ketika aku terbangun, ketika pintu terbuka,jendela terbuka, aku masih tekun merindui...