Jakarta..
Kota yang selalu sibuk dengan segala aktivitas nya ini adalah tempat dimana saya dilahirkan dan dibesarkan.
Jakarta..
Adalah kota heterogen yang didalamnya terdapat berbagai macam suku bangsa, saya menyebutnya "Jakarta adalah Indonesia kecil" karena terdiri dari berbagai suku.
Disini saya akan menceritakan sebuah ironi dari hati kecil saya tentang Jakarta yang perlahan - lahan tidak dihargai oleh warga yang menempatinya.
Banyak sebagian warga Jakarta yang mengeluh tentang kesemrawutan daerah Jakarta , padahal menengok kebelakang kesemrawutan itu sendiri terjadi kurang lebih dari diri kita sendiri yang selalu menganggap remeh suatu peraturan di Jakarta.
"Jakarta itu macet, panas, banjir, kumuh, padat, sumpek.."
Begitulah stigma negatif yang selalu dilontarkan oleh beberapa orang bahkan hampir sebagian warga Jakarta yang mengeluh tentang keaadan Jakarta.
Mendengar lontaran kata keluhan dari setiap warga Jakarta tersebut membuat hati kecil saya teriris.
Mereka yang selalu mengeluh tentang keadaan Jakarta yang selalu menghina Jakarta bukan kah mereka juga yang suka mengais rezeki di tanah yang katanya panas, sumpek, banjir, kumuh dan padat itu ? Iya bukan ? Sepertinya begitu.
Apakah pantas kalian yang suka mengais rezeki di tanah ini tapi kalian juga menghina tanah ini? menjilat ludah sendiri itu lebih menjijikan.
Harapan saya terakhir disini adalah, marilah kita junjung tinggi daerah tempat tinggal kita , tempat dimana kita mencari nafkah, tempat kita bersuka ria..
Bukankah pepatah mengatakan kalau dimana bumi berpijak, disitu langit dijunjung? :)
Jakarta, belong to us.
Sekian..
No comments:
Post a Comment