Marcus Tullius Cicero (106-43 SM), seorang negarawan, orator, ahli hukum, dan filsuf Romawi pernah berkata”Hostis aut amicus non est in aeternum; commoda sua sunt in aternum—lawan atau kawan itu tidak ada yang abadi; yang abadi hanyalah kepentingan,” begitu nasihat Cicero.
Ungkapan itu pula yang berlaku dalam politik: tidak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik, yang ada (abadi) adalah kepentingan. Karena itu, Publillius Syrus (yang diperkirakan hidup berkisar 85–43 SM), seorang budak dari Suriah yang dibawa ke Roma pada zaman dahulu, menasihatkan, ”Cave amicum credas, nisi quem probaveris”—hati-hatilah, jangan memercayai seseorang teman, kecuali engkau telah mengujinya.
Akan tetapi, bukankah Gaius Julius Caesar (100-44 SM), yang dikenal sebagai diktator, politikus, jenderal, dan sejarawan, sudah mengenal Marcus Junius Brutus, yang juga seorang senator. Brutus oleh Caesar tidak hanya dikenal sebagai sahabat, bahkan anak.
Pengkhianatan kerap terjadi di belahan dunia, entah pengkhianatan terhadap kawan, pasangan, keluarga bahkan yang lebih kejam pengkhianatan kepada diri sendiri karena ingin membentuk dan tampil beda dalam kemasan agar tampilan luar lebih enak di lihat sang pemuja dan juga karna alasan haus menghamba sisa tokai di pantat pemuja tersebut.
Dalam studi kasus, pengkhianatan juga bisa di sebut dengan menyekutukan sebuah pihak dengan alasan yang kemungkinan tidak masuk diakal. Hanya karena dia beda dengan yang lain, atau karena mereka yang beda pemahaman ideologi dan tujuan yang kebablasan.
Pengkhianatan adalah bentuk pemutusan, perusakan, atau pelanggaran terhadap suatu kontrak praduga, persetujuan, kerja sama, kepercayaan, atau keyakinan, yang menciptakan konflik secara moral dan psikologis dalam hubungan antarindividu, antarorganisasi, atau antara individu dan organisasi. Sering kali pengkhianatan dapat berupa tindakan untuk mendukung kelompok musuh atau saingan, atau juga berupa bentuk pemutusan hubungan kerja sama secara penuh dengan mengabaikan aturan atau norma yang sebelumnya diputuskan atau disepakati bersama. Seseorang yang mengkhianati orang lain disebut pengkhianat.
Dalam beberapa kesempatan saya di hadapkan beberapa persoalan problematik yang seharusnya tidak saya campuri untuk persoalan tersebut. Namun, didalam kesempatan tersebut juga, ada beberapa poin-poin of view yang saya tangkap bagaimana bisa beberapa kawan sekitar yang awalnya tidak pernah punya konflik internal terhadap saya, namun dalam beberapa kesempatan itu, mereka menyerang bahkan menikam saya dalam diam tanpa ada alasan yang konkrit.
Mulai dari isu sosial, problematik asmara, forum internal dan segala hal apapun selalu di sangkut pautkan dengan kesalahan yang belum tentu ada campur tangan saya di dalam nya. Gila!
Untuk kesempatan ini saya menulis hanya untuk meluapkan apa isi hati saya sebenarnya, karena sejauh mereka menikam dan apa yang dituduhkan terhadap saya dalam cerita tersebut, saya hanya menanggapi dengan cara diam, sampai pada akhirnya saya muak dan harus mulai mengambil sebuah sikap seperti ini dengan cara elegan tanpa harus menyertakan pihak terkait. Untuk tiap kalian yang merasa "Dirugikan" karena saya yang dimana saya pun tidak tahu dimana hal dirugikan tersebut, semoga kalian membaca hal ini.
Kata orang, jika ada beberapa orang yang berkhianat atau tidak suka dengan kita, sudah seharusnya orang tersebut intropeksi diri? Ya benar. Mungkin, memang dalam pengambilan sebuah keputusan dan sikap saya selama ini terlalu tegas dan arogan terhadap apapun, namun ketika saya mengambil sebuah keputusan tersebut, saya mempunyai alasan kuat bagaimana bisa saya searogan dan setegas itu untuk sebuah hal yang menurut saya "indisipliner" , kemungkinan itu juga yang menurut saya tidak masuk atau tidak bisa diterima orang sekitar saya, sehingga mereka melakukan hal tersebut dengan memputar sebuah cerita yang menurut saya tidak etis untuk di jadikan bahan cerita dalam sebuah forum internal.
Lantas? apakah yang membuat kalian semua membatasi diri dengan saya? di balik apa yang saya sebutkan diatas.
Dalam hidup, kita di peruntukan dalam sebuah pilihan. Maju atau mundur, menjadi pahlawan atau pengkhianat?
Sampai kapanpun saya sangat terbuka untuk membuka forum diskusi terhadap kalian yang masih sekiranya ada keberatan dengan sesuatu hal yang berbau tentang saya, dan sampai kapapun, kalian yang pernah ikut andil dalam perjuangan bersama, tidak sepenuhnya saya ucap pengkhianat.
Walaupun kata bunga hitam: "Lalu kata hati mulai tak sejalan, lingkaran setan telah menarikmu.. Uang dan ketenaran telah menyilaukan hatimu, kami kan berbalik dan melawan mu.. ku panggil kau pelacur."
Sekian.