Pertandingan ini untuk kesekian kali nya Persija menjamu Persib di Jakarta, selama sejarah bergulir, Persib belum pernah bisa memetik point’ di Kandang sang macan, hanya babak belur lah yang didapatkan ketika mereka berkunjung ke kandang macan.
Pada kesempatan ini, saya sempat merasakan betapa panas nya atmosfer Pertandingan itu walau harus bergeser ke wilayah Sleman .
(Awal mula, match di laksanakan 22 Juni 2013)
Sebelum pertandingan ini di gelar, banyaknya simpang siur berita yang terlontar dari media soal “Dimana kah akan digelar partai panas ini?” , Psywar-Psywar Pun bertebaran di media sosial dari dua kubu yang membuat pihak keamanan menyoroti pertandingan tersebut, Alhasil pertandingan itu pun berujuk kepada Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.. walau statusnya harus tanpa penonton.
Walau berstatus tanpa penonton, Kita (Jakmania) mengambil peran sebagai pemain ke 12 , paling tidak jika tidak masuk ke dalam stadion, kami bisa membuat mental macan naik, dengan cara menjemput punggawa macan dan menemani sambil konvoi dari hotel menuju SUGBK pada saat itu, dan berjalan mulus.
Akhirnya pun Persija tiba di SUGBK dan ditemani ratusan massa Jakmania saat itu, Setibanya di SUGBK pada pukul jam setengah 3, tidak terlihat dari kita semua kemunculan Bus Persib, mungkin pada saat itu saya dan rekan rekan lainnya berfikiran kalau ini bentuk dari strategi dari pihak Persib Bandung, atau yang lainnya.
Jam pun menunjukan waktu kick off pukul 15.30 , kami semua berada diluar stadion GBK tepatnya di pintu merah guna nonton bareng dari luar stadion, Padaa saat itu kami semua hanya melihat pemain Persija saja yang sedang melakukan Pemanasan, kemana Pemain Persib?
Tiba-tiba, bunyi suara pesan dari handphone milik teman saya yang saat itu temannya berada di daerah Kuningan dan memberitahukan seperti “Persib gamau main di Jakarta boy, Puter balik dia.. kita menang WO” sontak beberapa rekan rekan saya pada saat itu menimbulkan tanda tanya, menang WO? Kenapa harus berakhir seperti ini.. sepengecut kah itu Persib Bandung?
Akhirnya, Pluit panjang di bunyikan wasit saat itu menunjukan bahwa pertandingan berakhir, Bambang Pamungkas di tunjuk sebagai penendang kick off , sebagai tanda WO nya Persib atas Persija.. muka tegang Para pemain Persija saat itu, menjadi cair setelah mendengar pihak Persib Bandung tidak ingin melanjutkan permainan.
Usut-punya usut, ada berita yang menyampaikan bahwa Bus Persib tidak dapat menuju stadion GBK karena di hadang oleh 70 orang berkaos hitam dan menutupi sebagian wajahnya dengan kupluk , yang membuat Bus Persib saat itu hancur lebur di sweeping oknum tersebut
Menurut kabar, kronologis yang diterima terjadi di daerah Kuningan tepatnya dekat halte Jamsostek yang mengarah ke Semanggi, ketika bus Persib keluar dari hotel Kartika Chandra sekitar pukul 14.20 Wib , ada yang membuntuti bus tersebut sekitar 25-30 orang, dan massanya semakin bertambah di sekitar fly over Semanggi .
Media massa saat itu semakin mem-blow up tingkah anarkis dari oknum tersebut, Kaum awam yang tak tahu sepak bola pun menghakimi selayaknya mereka tuhan, dan Persib terlihat sebagai pecundang dimata insan sepak bola lokal, karna lebih memilih putar balik kembali ke Bandung.. padahal 2010 lalu, Persija pernah mengalami hal seperti itu, tapi pemain Persija tetap datang ke jalak harupat, dan hasilnya kita menang disana dengan skor 2-3 .
(Dewa nya lobby WHU dan ngototnya Persib meminta di pindahkan venue)
Usai kejadian tersebut, Persija pantas mendapatkan point’ 3 karna Persib menolak bertanding, dan itu jelas kepada acuan statuta liga yang menjelaskan ketika ada lawan yang tidak mau diajak bertanding, maka konskuensi nya adalah kalah WO (walk out) .
Namun apa yang terjadi? Mereka pun dengan pintar melobby – lobby pihak operator liga dan PSSI, meminta jadwal diatur ulang dan venue di pindahkan , sungguh pecundang bukan? Sebagai operator liga dan federasi, saya menganggap bahwa PSSI saat itu tidak bisa tegas kepada kebijakannya, yang membuat tidak ada keseimbangan dan keadilan bagi Persija.
Akhirnya pun, Persija dengan lapang dada menerima tawaran PSSI dan operator Liga yang ingin mengajukan jadwal ulang dan pergeseran venue dari GBK ke MIS (Maguwoharjo Internasional Std) Sleman.
(28 Agustus 2013 , salam kocar kacir!)
Mendengar keputusan tersebut , kita semua para Persija fans juga menerima, dan kembali menyisihkan uang dan tenaga serta waktu untung menyaksikan laga ulang tersebut di Sleman, apalagi Sleman adalah rumah kedua sebelum Malang dan solo.. tentunya karena hubungan baik Jakmania – Slemania dan BCS (Walau belum sepenuhnya menerima)
Saya pun bergerak cepat , setelah seminggu mendengar kabar bahwa tanggal 28 nanti akan ada match ulang, saya langsung memesan tiket KA Begawan (PSE – Lempuyangan) dengan harga saat itu sekitar 40rb an kalo gasalah hehe.
Meninggalkan atribut sekolah dan mengganti atribut sepak bola, berangkat dengan penuh rasa dan antusias sangat tinggi pada tanggal 27 Agustus siang, dengan keahlian mensiasati surat dokter selama 3 hari hasil membeli dari puskesmas terdekat sekitaran rumah 😄
28 Agustus 2013, saya sampai di MIS sekitar pukul 14.00 , mendapatkan tiket tribun timur yang didapatkan oleh teman saya yang berdomisili di solo saat itu ( terima kasih kawan berhak Anda saya bisa menyaksikan pertandingan emosional ini).
Sebelumnya, pihak keamanan dan media menggembar-gemborkan bahwa supoter Persib tidak dapat / tidak boleh datang ke stadion MIS, tapi nyatanya? Dengan cara menyaru “TOUR BOROBUDUR SMK 33 HAUR PANCUH” mereka berhasil datang saat itu dengan ditampung di stadion lama Sleman, dan yang lebih parah lagi pihak keamanan saat itu justru menjamin kedatangan mereka, padahal sebelumnya ada statement dari mereka yang melarang suporter Persib untuk hadir.
Sekitar pukul jam 3 Pihak keamanan mengarahkan kepada bung Larico agar segera anak buahnya di kerahkan menuju kedalam stadion tanpa satupun yang tertinggal, karna pintu segera dikunci lewat dari jam 3, entah apa.
Saya pun masuk dan menduduki tribun timur bersama rekan rekan Jakmania lainnya, Pertandingan yang saat itu dihadiri Menteri olah Roy Suryo yang tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia 😄 akan segera dimulai.
Kick off berjalan lancar, Persija mengambil jalannya Pertandingan hingga saatnya datang yang di tunggu-tunggu..
Saya sebenernya sudah tau keberadaan mereka sebelumnya yang akan datang, Cuma saya sih asik aja.. toh didalam kereta saya juga sempat bertatap muka, sayangnya kita tidak saling memakai atribut yang membuat tensi semakin besar, apalagi ketika KA tersebut berhenti di stasiun Jawa barat, banyak yang masuk dari bagian mereka yang satu gerbong dengan saya saat itu, Cuma saya cuek!😄
Pada sekitar jam menunjukan pukul 16.00 pasukan undur undur datang dengan gaya sok jagoannya, merampas banner banner kami semua yang berada di sisi tribun selatan, membuat kamu menjadi emosi dan bergerak menuju sisi selatan, sampai akhirnya kita di pisahkan oleh pihak keamanan.. sebelum mencopot banner kami, mereka dengan sengaja memasang banner kami dengan arah terbalik (Stolen flag) agar seperti terlihat bahwa kemenangan didepan mata mereka, nyatanya jauh dari impian mereka Haha.
Pertandingan pun kembali berjalan menarik, jual beri serangan membuat pertandingan itu sangat menarik untuk ditonton selain 2 kubu suporter yang bersitegang satu tribun saat itu..
Akhirnya gol yang ditunggu datang juga, Muhammad Ilham si anak hilang yang pernah perkuat baju biru cunt tersebut mencetak angka dahulu lewat tendangan long pass nya menikam gawang Persib Bandung saat itu.. kami pun merayakan gol tersebut dengan membakar Flare & Smoke bomb sambil mengolok-olok suporter rival diseberang kami yang nampaknya mulai gondok Haha.. babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0 untuk Persija.
Ketika babak pertama rehat, kami di tribun tidak ada kata rehat dihadapan mereka, kami terus mengolok-olok mereka dengan cara mengangkat sepatu sebagai tanda bahwa mereka lebih memilih angkat kaki ketika kami menyerang disisi tribun selatan daripada mengangkat sepatunya Haha..
Babak kedua nampaknya segera dimulai, para pemain mulai memasuki lapangan.. saling serang lagi membuat pertandingan lebih berwarna lagi dibabak kedua, adu chants dan nyanyian dari kedua belah pihak membuat pertandingan babak kedua lebih menarik lagi..
Sampai tiba saatnya ketika Persija mendapatkan sepak pojok dari sudut sebelah kanan gawang Persib, Pak haji Ismed yang ingin menendang sepak pojok tersebut ternyata di hunjani botol oleh mereka.. pertandingan pun kembali terhenti.
Dengan rasa tanggung jawab sebagai Mentri olah raga yang saat itu menjamin pertandingan saat itu, turunlah Mentri Roy Suryo, mendamaikan kedua belah pihak.. lalu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, walau diapun tidak hafal menyanyikannya😄 tapi membuat pertandingan menjadi kondusif , sampai akhirnya Persib menyamakan kedudukan lewat goal muntah yang dicetak oleh Sergio Van Dijk hasil blunder Ngurah Wahyu yang salah antisipasi tendangan pemain Persib... Sampai akhir Pluit panjang, kedudukan imbang 1-1, Persib berhasil memetik point’ di Sleman.. inget ya di Sleman bukan di Jakarta!
Pertandingan selesai, Pihak keamanan mulai turun mengatur suasana stadion MIS saat itu, Supporter Persib diharuskan meninggalkan stadion lebih awal, dan menyarankan suporter Persija menunggu sampai suporter Persib steril dari wilayah stadion MIS .
Pada saat itu, kita di konci di dalam stadion, kita di suruh menunggu sampai waktu menunjukan pukul jam stgh 7 waktu Sleman..
Walaupun pengaturan dari pihak keamanan agar supaya kedua kubu tersebut tidak bertemu diluar, tampaknya kericuhan tidak bisa terhindarkan lagi, dari sisi stadion tribun timur, rekan rekan saya banyak yang menyalakan kembang api dan menunjukan ke arah suporter Persib yang membuat mereka Sulut Dan tidak bisa menghindarkan kericuhan tersebut.
Satu jam didalam stadion membuat rekan rekan Jakmania tidak sabar untuk keluar dari MIS, terlihat dari beberapa oknum yang lain yang ingin menjebol pintu yang di kunci oleh pihak keamanan, yang membuat warga Sleman menjadi marah kepada kita saat itu.
Saya saat itu hanya dapat menonton saja kejadian tersebut, menjadi saksi dari laga panasnya antara Persija vs Persib di kota orang.
Akhirnya kita pun di bukakan pintu , semua bergegas keluar menuju pintu MIS, tampaknya kericuhan sudah tidak bisa dihindarkan kembali.
Emosi yang meluap-luap dari rekan rekan Jakmania yang merasa di khianati pihak keamanan karena sebelumnya pihak keamanan berstatment bahwa suporter Persib tidak boleh hadir saat itu, membuat kita semua mencari-cari suporter Persib tersebut , sampai akhirnya mengarah ke candi Borobudur.
Seperti yang media beritakan, kericuhan berlangsung sampai ke beberapa titik , dan Disni saya tidak bisa dapat lebih detail menceritakan karna menyangkut hal hal yang menurut saya tidak baik untuk di publish.
Sampai akhirnya, saya tiba di salah satu rumah rekan saya yang berada di solo, usai pertandingan tersebut banyak yang menertawakan Pihak keamanan dan suporter Persib tersebut.. sampai akhirnya datang Tahar #DilarangPutarBalik & #SalamKocarKacir hehehe
Begitulah atmosfer yang saya dapatkan saat itu, cemas , ingin menyaksikan langsung, rasa ingin tahu dan ingin uji nyali.. memang resiko away, tapi ini adalah awayday yang paling berkesan bagi saya.
Ini tulisan tidak untuk buat pembenaran dan bukan menebar kebencian, terlebih karena saya ingin menceritakan pengalaman saya kepada kalian, orang awam.. bahwa menonton sepak bola loal secara langsung itu banyak atmosfernya!
Sekian