Letih meski mencoba
Melabuhkan rasa yang ada
Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu
Temani air mataku, teteskan lara
Merajut asa, menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi”
Begitulah beberapa penggalan lirik lagu hitz era 2000an milik DEWA 19 yang sangat menyentuh lara bagi mereka yang akan selalu mendengar nya .
Sama halnya seperti lagu tersebut, saya merasa ada kesamaan dan chemistry dari lagu tersebut dengan Persija sekarang, terutama untuk mereka pemain yang akan selalu mencintai Persija tanpa pamrih
CINTADATANG DENGAN CARA PERTEMUAN AWAL DAN SEDERHANA
Sebelumnya saya ini bukan pecinta pemain, terlebih karena saya ingin mengapresiasikan kepada mereka yang memang sudah terlanjur cinta terhadap klub ini .
Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Persija selalu mendatangkan pemain asing yang sebelumnya belum pernah bermain Di Indonesia, dan uniknya pemain tersebut harus ada tahapan demi tahapan agar dapat menembus skuad utama, yaitu melewati fase Trial.
Beberapa minggu ini, banyak berhembus kabar di media elektronik maupun cetak, bahwa Persija tidak akan mengkontrak pemain yang sudah terlanjur Trial. Lebih uniknya lagi, Persija mengontrak pemain yang justru bukan hasil dari trial.. merasa terbuang sia sia fase Trial tersebut.
Lebih parah lagi ada cuitan dari salah satu calon pemain trial Persija yang menyebutkan bahwa dirinya tidak akan mengikuti segala pelatihan yang Persija lakukan sebelum masa depannya jelas atau dikontrak, terbukti saat Persija melakukan ujicoba melawan Persika di GOR Soemantri pemain tersebut tidak terlihat, sebut saja junior timbo.
Kejadian tersebut memang lumrah bagi beberapa pemain yang merasa nasibnya seakan-akan di PHP kan manajemen, salah satu protes terbaiknya ya seperti tersebut.
Di dalam cuitannya timbo menjelaskan bahwa dirinya merasa nyaman bermain di klub besar ini, dan Sudah jatuh hati kepada klub dan suporter asal Jakarta tersebut
Sebetulnya , ada beberapa kasus yang sama seperti kejadian belakangan ini, dan korbannya pun hampir pasti sama dengan timbo, mulai dari Anmar Al Mubaraki, Rafael dan lima, J Bernando, Wellington , Patrick da Silva dan masih banyak lagi.
Di PHPin itu sakit BOSS!
Ada banyak pemain yang menaruh rasa cinta terlalu dalam karena hanya bertemu lewat trial saja, ada juga yang cinta karena pernah membela Panji kebesaran anak Jakarta dan selebihnya.
Semua pemain yang akan bergabung (Red: Trial) ataupun sudah bergabung di klub ini, akan selalu merasa jatuh cinta dengan klub besar ini, terlebih karna klub ini mempunyai kenyamanan lebih, rasa cinta besar dari para suporternya kepada pemain dan klub, yang membuat atmosfer tersebut terasa indah untuk di kenang .
Contoh kedua, adalah pemain yang pernah memperkuat Persija dalam kurun waktu 1 musim bahkan separuh musim..
Bruno lopes & Reinaldo tidak diperpanjang
Musim lalu, Bruno berhasil membawa Persija finish di Peringkat 4 Liga 1 Gojek Traveloka, dengan mengemas 10 Goal, yang membuat dirinya bomber paling subur di Persija bersama Ramdani Lestaluhu. Namun harapan Bruno untuk berseragam kembali hanya bertepuk sebelah tangan, setelah Persija mendatangkan Marco simic yang membuat posisinya tersebut akan tergeser.
Lain Bruno, Lain Reinaldo.. Reinaldo didatangkan dengan harapan membawa Persija menjadi juara di paruh musim putaran kedua dari PSM, sempat memberikan kontribusinya untuk Persija di 2 debut laga awal mencetak gol ke gawang PSM, tapi sayang saat melawat ke Kutai Kartanegara, Reinaldo mengalami cidera engkel yang membuat dirinya absen selama hampir 3 bulan lebih. Sempat ada kekhawatiran saat Reinaldo menanyakan masadepan nya di Persija, dan Persija pun memberikan sinyal baik ketika memberi sinyal aman untuk Reinaldo bertahan usai sembuh dari cidera, tapi sayang nampaknya kemesraan singkat Reinaldo dengan Persija akan berakhir lebih cepat.
JANGAN RAGUKAN LOYALITAS AMARZUKIH!
Memperkuat Persija sejak 2010 usai nyebrang dari klub saudara mudanya Persitara, "Sipitu g" panggilan hangat kepada sesosok anak Betawi yang berpenampilan cungkring, gaya kaos kaki yang selalu melorot, tipe pemain yang kerja keras di jangkar Persija. 7 tahun kebersamaan bersama Persija harus diputuskan, karena kurang tertariknya manajemen Persija sekarang menggunakan jasa sesosok sang loyalis. Kurang loyal apa lagi Amarzukih? Ketika Persija dilanda krisis finansial Amarzukih tetap berdiri membela lambang Monas didada, bahkan pernah suatu kali saya mendengar kalimat hari dari seorang Amarzukih yang berkata : "Saya rela bermain di Persija tanpa di gaji sekalipun, asal jasa saya tetap digunakan oleh Persija, walau sekedar bangku cadangan", terharu bukan?
Setelah kepastian tidak memperpanjang kontrak Amarzukih yang dianggap manajemen kurang berkontribusi , banyak pemain dan seluruh Jakmania yang menyayangkan hal tersebut, memaki manajemen, mempertanyakan kebijakan sinting dari manajemen.
Namun, kini Amarzukih telah menerimanya, dimana pun tempat Amarzukih kini berlabuh, lambang Monas dengan warna merah akan selalu melekat dihatinya.
Melihat dari beberapa pemain yang sangat ingin membela Persija membuat saya terheran-heran dan tak menyangka, ternyata masih banyak pemain entah itu lokal dan luar yang selalu ingin membela panji kebesaran anak jakarta, namun disatu sisi ,saya pun merasa jengkel juga terhadap kinerja manajemen yang lambat dalam urusan hal bursa transfer maupun kebijakan kebijakan terhadap pemain asingnya.
Menurut saya perlakuan manajemen yang memberikan harapan palsu kepada calon / pemain Persija itu tidak sangat baik.
Bagaimanapun, entah kalian sudah pernah membela tim ini maupun hanya sebatas pemain trial, jika kalian cinta terhadap klub ini, maka cinta kami selaku suporter akan lebih besar kepadamu.. terima kasih untuk beberapa pemain yang memang sangat cinta terhadap klub ini.
Terakhir dari saya, persembahan lirik dari refrein lagu Dewa 19 yang sangat menyentuh dan mewakili perasaan kami selaku suporter, yang mengapresiasikan kalian:
Untuk kalian, Rafael da lima, Bruno lopes, Reinaldo, Timbo dan beberapa pemain yang sudah terlanjur cinta..
Terutama, sang loyalis Amarzukih!
“Cinta 'kan membawamu
kembali disini, menuai rindu
Membasuh perih
Bawa serta dirimu, dirimu yang dulu
Mencintaiku apa adanya”
Sekian.